Hakan Fidan, Arsitek Sapu Bersih Para Gulenis

Senin, 25 Juli 20160 komentar

Situasi di Turki setelah upaya kudeta yang gagal, Jumat malam pekan lalu, menampilkan pemandangan yang dramatis. Gerakan aksi sapu bersih terhadap Gulenis-sebutan bagi loyalis dan simpatisan ulama Fethullah Gulen-hingga Kamis (21/7), terus berlanjut pada semua lini secara masif.

Harian Al Quds al Arabi dan BBCArabic, Kamis, menyebut, sudah sekitar 60.000 orang dari berbagai lembaga dan profesi ditangkap. Rabu malam sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengumumkan memberlakukan status darurat tiga bulan di Turki.

Situasi dramatis tersebut dimulai dari langkah menggagalkan upaya kudeta hingga aksi sapu bersih terhadap Gulenis. Semua itu diperankan dan digerakkan figur bernama Hakan Fidan (48), Kepala Badan Intelijen Nasional Turki (MIT).

Fidan dikenal sebagai tangan kanan dan pemegang rahasia Erdogan. MIT yang dipimpinnya sangat loyal kepada Erdogan. Karena itu, selain gedung parlemen, kantor pusat MIT langsung menjadi sasaran gempuran para pelaku kudeta pada Jumat malam pekan lalu. Setelah upaya kudeta itu gagal, Fidan pun menjadi orang kuat kedua di Turki setelah Erdogan.

Dia orang pertama yang mencium bakal terjadi upaya kudeta, beberapa jam sebelumnya. Para petinggi militer yang terlibat upaya kudeta pun terpaksa memajukan waktu kudeta: dari Sabtu pukul 03.00 menjadi Jumat pukul 21.00, setelah tahu Fidan sudah mencium gerakan mereka.

Fidan orang pertama yang menghubungi Erdogan di tempat peristirahatannya, di kota pantai Marmaris, tentang adanya kudeta. "Saya akan bertempur sampai mati untuk menggagalkan upaya kudeta," ujar Fidan kepada Erdogan, malam itu.

Fidan juga yang menyampaikan ide agar Erdogan berusaha dengan segala cara untuk bisa sesegera mungkin berkomunikasi dengan rakyat dan meminta rakyat turun ke jalan menolak kudeta itu. Beberapa saat setelah itu, berkat bantuan saluran televisi CNNTurk, Erdogan berhasil berkomunikasi dengan rakyat dan menyerukan agar turun ke jalan.

Respons rakyat yang begitu cepat memenuhi seruan Erdogan itu mengubah jalannya gerakan kudeta: dari posisi menyerang menjadi bertahan akibat aksi penolakan rakyat itu dan kemudian gagal total.
Seetlah upaya kudeta yang gagal, Erdogan kembali memercayai Fidan untuk memimpin aksi sapu bersih terhadap jaringan Gulenis di semua lini. Sebelum terjadi upaya kudeta, Erdogan memang sudah memberi mandat kepada Fidan agar memerangi Gulenis, yang disebutnya gerakan negara tandingan.

Pada forum sidang Dewan Keamanan Nasional yang dipimpin Erdogan di Ankara, Rabu malam, Fidan salah satu yang paling lantang meminta pemberlakuan status darurat.

Fidan, lahir 1968 di Ankara, memulai pendidikan tingginya pada Akademi Angkatan Darat Turki. Lulus 1986, ia berkarier di militer. Pada 1999, ia meraih gelar master jurusan Hubungan Internasional Universitas Bilkent Ankara. Tesis masternya berjudul "Studi Banding antara Sistem Intelijen Turki, Inggris, dan Amerika Serikat".

Erdogan menunjuk Fidan sebagai Kepala MIT pada 27 Mei 2009. Fidan lalu melakukan reformasi dengan menggabungkan semua lembaga intelijen di Turki, yakni intelijen militer, intelijen luar negeri, dan intelijen dalam negeri, dalam satu wadah, lembaga intelijen nasional.

(Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir)

Sumber: Kompas, 22 Juli 2016



Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014-2016. Warta Lubeg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger - E-mail: wartalubeg1@telkomsel.blackberry.com - PIN BB 25C29786