Presiden Turki Kritik Obama

Sabtu, 14 Februari 20150 komentar

MEXICO CITY, JUMAT — Presiden Turki Tayyip Erdogan mengkritik sikap Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang belum mengeluarkan pernyataan apa pun terkait tewasnya tiga mahasiswa Muslim di North Carolina. Erdogan, Kamis (12/2), mendesak Obama bersikap atas penembakan tiga mahasiswa Muslim itu. 
 
”Tiga warga Muslim terbunuh di North Carolina. Presiden Obama, Menteri Luar Negeri AS John Kerry, dan Wakil Presiden AS Joe Biden belum membuat pernyataan apa-apa tentang hal itu,” kata Erdogan ketika berkunjung ke Meksiko.

”Sebagai politisi, kita bertanggung jawab atas semua yang terjadi di negara kita. Kita pun harus menunjukkan posisi kita,” kata Erdogan di samping Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto di Istana Nasional, Mexico City.

Selasa lalu, terjadi penembakan atas tiga mahasiswa Muslim Universitas North Carolina di Chapel Hill. Peristiwa ini memicu munculnya tuduhan bahwa media AS memiliki standar ganda dalam peliputan.

Deah Shaddy Barakat (23), istrinya, Yusor Mohammad Abu-Salha (21), serta saudari istrinya, Razan Mohammad Abu-Salha (19), tewas ditembak tetangga mereka yang di Facebook menyatakan diri memiliki sikap anti agama.
 
Kebencian
Polisi mengatakan sedang menyelidiki insiden yang sementara ini diduga terjadi akibat sengketa parkir. Sebaliknya, keluarga korban yakin mereka dibunuh karena motif kebencian agama. Ribuan orang berkumpul menghadiri pemakaman ketiga korban pada Kamis.

Tersangka pelaku penembakan, Craig Stephen Hick (46), telah secara resmi dikenai tuduhan melakukan pembunuhan. Penyelidik mengatakan, temuan awal mengindikasikan bahwa sengketa parkir memicu penembakan. Namun, polisi terus menelisik, apakah Hicks
menyerang karena benci kepada korban yang merupakan warga Muslim.
 Feb
Turki yang sedang menunggu pengesahan sebagai anggota Uni Eropa merupakan anggota dari kerja sama militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Negara itu selama ini merupakan sekutu kunci AS dalam memerangi kaum radikal.

Namun, hal itu tidak menghalangi Erdogan, seorang Muslim Sunni yang taat, untuk bersikap vokal terkait tumbuhnya fobia terhadap Islam di Barat. (AFP/REUTERS/LOK)

Sumber: Kompas 14  Februari 2015

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014-2016. Warta Lubeg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger - E-mail: wartalubeg1@telkomsel.blackberry.com - PIN BB 25C29786