AMPEK KOTO — Pembangunan terowongan Balingka-Bukittinggi sepanjang 1
Km dan jalan 7 Km akan dimulai April. Proyek ini menelan biaya Rp2,5
triliun.
Asisten II Setda Sumbar, Syafrudin, menyebutkan, pembangunan
terowongan Balingka hingga Bukittinggi dimulai April 2015. Pembangunan
perencanaan serta biaya juga sudah dibicarakan dengan pemerintah pusat.
“Jika tidak ada aral melintang pembangunan dimulai April. Diharapkan
tiga tahun ke depan selesai,” terang Syafrudin dalam Musrembang di aula
kantor Camat IV Koto, Agam, Rabu (25/2).
Dikatakannya, kendala yang ditemui dapat diselesaikan dengan baik. Ia
optimis tidak akan ada kendala, mengingat masyarakat Kecamatan IV Koto
yang hadir dalam Musrenbang tersebut menyambut gembira proyek tersebut.
Dengan adanya terowongan ini akan berdampak kepada percepatan gerak
ekonomi dari pusat pemerintahan di Padang dengan Bukittinggi dan Riau.
Selain itu, dari Medan ke Sumbar.
Pembangunan terowongan dengan panjang 1 Km dan jalan sekitar 7 Km
menelan biaya Rp2,5 triliun. Dengan dana pembangunan konstruksi berasal
dari APBN, penyiapan tanah atau ganti kerugian berasal dari provinsi.
Sementara mobilisasi proses di lapangan dilakukan Pemkab Agam dan Pemko
Bukittinggi. Dana akan dikucurkan dalam tiga tahun anggaran, dengan dana
awal Rp40 miliar.
Bupati Agam, Indra Catri sangat mendukung rencana tersebut. Sebab, Pemkab Agam-lah yang merekomendasikannya.
“Kita berharap segera berlanjut ke tahap konstruksi dan masyarakat
mendukungnya. Kita akan upayakan bahu membahu dengan provinsi guna
menyukseskan proyek ini,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, Rabu siang kemarin sudah dilakukan kunjungan
lapangan oleh tim Prasjal Tarkim Sumbar ke IV Koto dan Padang Lua.
Hasilnya sangat menggembirakan, karena sudah ada kepastian pada jalur
mana terowongan akan dibangun.
“Setelah disosialisasikan, rasanya dari sudut pandang Pemkab Agam,
rencana pembangunan terowongan itu tidak ada masalah lagi.
Tinggal proses pembebasan tanah, dan kita menunggu langkah-langkah yang
segera diambil pemerintah provinsi,” katanya.
Hal senada diutarakan Asisten II Setkab Agam, Martiaswanto, bahwa
Pemerintah Kabupaten Agam terus melakukan sosialisasi ke masyarakat
terkait proyek tersebut. “Mulai dari Balingka sampai ke Batang Sianok
pada tahap pertama sudah berjalan sosialisasinya, tinggal lagi
pembebasan lahannya,” terangnya.
Untuk pembebasan lahan, akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, sesuai dengan UU Pertanahan No.2 tahun 2014 dan akan dibentuk
tim. Ketua satuan kerja tim pengerjaan, Dahlan, menyebutkan tahap awal
pengerjaan mulai dari Simpang Balingka. Musrembang juga dihadiri juga
Asisten II Pemko Bukittinggi, Ismail Johar, Camat IV Koto, Rahmi Artati
dan tokoh masyarakat setempat, serta pejabat instansi terkait.
Sejumlah proyek
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno kepada Singgalang menyebutkan, selain
terowongan Balingka ada sejumlah proyek raksasa lain yang segera
dibangun. Pusat Budaya di Taman Budaya dibangun mulai April ini. Pada
bulan yang sama dikerjakan pula Islamic Centre dan Asrama Haji di atas
lahan 10 hektare di Padang Pariaman. Kemudian Stadion Utama di Sikabu,
Lubuk Alung berkapasitas 40 ribu penonton, juga dibangun April
mendatang.
Padang By Pass jalur dua sedang dibangun, segera disusul fly over,
hingrade higway Duku-Sicincin. Kemudian railbus pusat kota ke BIM
dibangun pertengahan 2015. Selanjutnya jembatan kabel Sungai Dareh, juga
dimulai April ini. Renovasi kantor gubernur sedang dikerjakan. Tentu
saja jika terowongan Balingka selesai akan dilanjutkan dengan jembatan
Sianok. (Martiapri Yanti )
Singgalang 26 Februari 2015
Sumber: irwan-prayitno.com
Posting Komentar