Hasil Pemilu Raya Internal Capres PKS: PKS Sumbar Pilih Anis dan Irwan

Rabu, 04 Desember 20130 komentar

Padang - Hasil Pe­mi­lu Raya (PEMIRA) PKS di Sumbar yang diadakan seren­tak di seluruh kabupaten/kota pada tanggal, 29-30 November, menempatkan Presiden PKS Anis Matta di posisi tera­tas dengan perolehan suara 16,96 persen. Ditempel secara ketat oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid, dengan selisih suara hanya 0,49 persen dan 0,68 persen masing-masingnya.

Sedangkan Menteri Komu­nikasi dan Informasi Tifatul Sembiring berada di posisi keempat dengan perolehan suara 14,96 persen. Posisi kelima ditempati Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dengan perolehan suara 10,04 suara, dan mantan Ketua KAM­MI Pusat yang ketua se­bagai anggota Komisi III DPR RI Fahri Hamzah dengan pero­lehan suara 5,02 berada di posisi keenam (lihat grafis).

Ketua DPW PKS Sumbar Trinda Farhan Satria mengaku puas atas hasil Pemira ini. Menurutnya, tampak sekali kebersamaan, kesolidan, dan antusias kader dan simpatisan dalam pelaksanaan Pemira  ini. ”Semangat kader dan simpa­tisan supaya PKS mengajukan calon presiden dari kalangan internal sendiri begitu besar. PKS sebetulnya tidak keku­rangan kader untuk dimajukan sebagai calon presiden,” tegas­nya.

Sebagai ketua DPW, ia merasa bangga karena salah seorang kadernya yang saat ini menjadi gubernur Sumbar, termasuk kandidat yang diper­hitungkan untuk maju sebagai calon presiden. “Ini bukti bah­wa kinerjanya selama kurang lebih tiga tahun menjadi gu­ber­nur, telah diterasakan ha­silnya oleh masyarakat. Selan­jutnya, hasil ini akan diserah­kan kepada Majelis Syura dan Majelis Syura-lah yang berhak menentukan siapa yang akan dimajukan sebagai calon presi­den dari PKS,” katanya.

Ketua Dewan Syariah Wila­yah PKS Sumbar Muhammad Yasin mengatakan, Pemira berjalan lancar. Tak ada pe­la­nggaran. ”Apanya yang mau di­langgar, pestanya pesta kita. Kandidatnya saja tak ada yang ber­kampanye macam-ma­cam,” katanya.

Cuma pelaksanaannya yang terkesan agak lama, kare­na berlangsung selama dua hari, itu pun sampai sore hari. Tidak se­bagaimana pemilu pada la­zim­nya yang hanya berla­ng­sung selama satu hari, itu pun hanya sampai siang hari. ”Ini mengingat kader dan sim­patisan kita juga banyak yang berkerja dan memiliki ke­per­luan lain. Dan pada saat hari pencoblosan, Pemira kita tidak kuasa menetapkan seba­gai hari libur,” candanya. (rdo)

Sumber: Padang Ekspres 4 Desember 2013
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014-2016. Warta Lubeg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger - E-mail: wartalubeg1@telkomsel.blackberry.com - PIN BB 25C29786