Pengebom Ataturk dari Tiga Negara

Sabtu, 02 Juli 20160 komentar


ISTANBUL, KAMIS — Pemerintah Turki di Istanbul, Kamis (30/6), menyatakan, tiga pelaku serangan dan bom bunuh diri di Bandara Internasional Ataturk, Turki, Selasa lalu, berasal dari tiga negara berbeda. Ketiga orang yang diduga anggota kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah itu berkewarganegaraan Rusia, Uzbekistan, dan Kirgistan.

Surat kabar pro pemerintah, Yeni Safak, menyatakan, pelaku berkewarganegaraan Rusia berasal dari wilayah Dagestan yang berbatasan langsung dengan Chechnya. Rusia pernah dua kali berperang dengan separatis dan kelompok militan Chechnya.

Namun, otoritas Turki tidak memberikan keterangan lebih lanjut tentang asal-muasal ketiga pelaku serangan sekaligus pengebom bunuh diri itu. Mereka juga menolak menyebutkan identitas ketiga pelaku dengan alasan investigasi lebih jauh masih dilakukan. Kepolisian Turki berupaya mengidentifikasi dan meneliti lebih jauh jaringan mereka dari bukti-bukti yang relatif terbatas mengingat ketiganya ikut tewas dalam kejadian naas itu.

Identifikasi

"Tim kesehatan terus berupaya secepat mungkin untuk menyimpulkan proses identifikasi yang telah berlangsung," kata salah satu pejabat Turki.

Masih terkait peledakan bom di Bandara Ataturk, kepolisian Turki menahan 13 orang, tiga di antaranya warga asing, dari operasi serentak yang digelar di 16 tempat di Istanbul. Selain itu, sembilan orang ditangkap di bagian barat kota pelabuhan Izmir. Namun, otoritas Turki tidak mengonfirmasi apakah penangkapan mereka terkait langsung dengan aksi serangan dan bom bunuh diri di Bandara Ataturk.

Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala menyatakan, berdasarkan bukti-bukti yang telah diidentifikasi aparat, pihaknya semakin yakin NIIS menjadi pihak yang berada di belakang aksi keji itu.

Seperti diberitakan Yeni Safak, bertindak sebagai pengatur serangan itu adalah Akhmed Chatayev yang berasal dari Chechnya. Chatayev teridentifikasi termasuk dalam daftar sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia pemimpin NIIS yang menjadi pelatih dalam pelatihan militer NIIS di kalangan militan Chechnya. Keberadaannya sebelumnya diburu otoritas Rusia. Sementara surat kabar Hurriyet menyebut salah satu pelaku bernama Osman Vadinov. Dia berasal dari Raqqa, jantung wilayah di Suriah yang dikuasai kelompok NIIS.

Ala juga mengungkapkan jumlah korban tewas bertambah menjadi 43 orang dari sebelumnya 41 orang. Sebanyak 19 orang di antaranya adalah warga negara asing. (AFP/REUTERS/BEN)

Sumber: Kompas, 1 Juli 2016
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014-2016. Warta Lubeg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger - E-mail: wartalubeg1@telkomsel.blackberry.com - PIN BB 25C29786