Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera 
(PKS) bidang Polhukam Al Muzammil Yusuf kembali membantah, pemecatan 
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sebagai anggota PKS dilakukan secara 
tiba-tiba. PKS sudah melakukan berbagai pendekatan persuasif kepada 
Fahri, sejak 1 September 2015.
Namun, hingga tujuh bulan setelahnya, Fahri sama sekali tidak 
memiliki itikad baik untuk memenuhi komitmen dan kesepakatan antara 
Fahri dengan petinggi PKS.
Persisnya hingga putusan Majelis Tahkim jatuh pada 11 Maret 2016 dan 
per 1 April 2016, DPP mengeluarkan SK pemecatan Fahri dari seluruh 
jenjang keanggotaan.
Dia dilepaskan sebagai kader PKS, anggota DPR dan wakil ketua DPR. 
Padahal sebut Muzamil Fahri sempat setuju jika dirinya dirotasi dari 
jabatan wakil ketua DPR.
“Awal mulanya Fahri dirotasi saja. Posisinya sebagai wakil ketua DPR 
diganti dengan kader lain. Fahri setuju saat itu. Dia minta waktu. Pas 
datang waktunya, dia membangkang,” katanya, di Kantor DPP PKS, Selasa 
(21/6/2016).
Alasan DPP PKS melakukan rotasi karena jabatan Fahri tidak digunakan 
sebagai tempat strategis untuk mencerminkan visi misi kepengurusan PKS 
yag baru. Fahri lalu dipanggil ke DPP oleh Ketua Majelis Syuro era Salim
 Segaf Al Jufrie.
Fahri dipanggil khusus dengan kapasitasnya sebagai pejabat publik 
yaitu wakil ketua DPR. Salim ingin Fahri menyuarakan visi dan misi 
kepengurusan baru PKS. Menurutnya, rotasi itu biasa seperti halnya 
Partai Golkar yang merotasi Setya Novanto.
“Rotasi itu biasa. Setya Novanto saja, biasa saja diganti dengan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR,” kata Al Muzammil.
Meski sering dianggap menyimpang, PKS tetap memberikan apresiasi 
kepada Fahri karena mendapatkan perolehan suara terbanyak dari 40 
Anggota DPR Fraksi PKS yang lolos ke Senayan. Akan tetapi apresiasi, itu
 dicabut karena pembangkangan Fahri.
“Fahri itu tidak akan lolos ke DPR kalau tidak dibantu dengan suara partai. (Jadi ada simbiosis mutualisme),” ujar dia. (Albar)
Sumber: obsessionnews.com, 22 Juni 2016
Fahri Hamzah Sempat Setuju Dirotasi, Tapi Akhirnya Membangkang
Kamis, 23 Juni 20160 komentar
Label:
Politik
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Posting Komentar