Target Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen

Rabu, 28 Januari 20150 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Keuangan dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati asumsi pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 5,7 persen. Kendati dikoreksi turun dari rencana awal, yakni 5,8 persen, butuh implementasi kuat untuk mencapai target pembangunan seperti yang direncanakan pemerintah.
Asumsi makro lainnya yang berubah adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Disepakati, asumsi nilai tukar rupiah Rp 12.500 per dollar AS, lebih rendah dari rencana awal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015, yakni Rp 12.200 per dollar AS.

Demikian kesepakatan dalam rapat kerja pemerintah dan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (26/1) malam. Hadir mewakili pemerintah adalah Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago. Hadir juga Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo.

Kepala Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Anton Hendranata berpendapat, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,7 persen, idealnya pertumbuhan kredit 20 persen.

”Kontribusi perbankan terhadap kegiatan ekonomi Indonesia sangat besar. Jika pertumbuhan kredit hanya 15-17 persen, realisasi pertumbuhan ekonomi kemungkinan besar hanya akan ke arah 5,3 persen. Jika mencapai 5,5 persen, sudah sangat bagus karena kondisi perekonomian global juga belum terlalu bagus,” kata Anton.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin berpendapat, target pertumbuhan ekonomi yang direvisi dari 5,8 persen menjadi 5,7 persen lebih realistis. Pertumbuhan kredit perbankan 15-17 persen diharapkan bisa mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 2015.

Menurut Budi, kontribusi sektor perbankan terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2015 diperkirakan bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2014, perbankan menghadapi kendala ekspansi kredit karena kondisi likuiditas yang ketat.

Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) pada Juli 2014 mencapai titik tertinggi sepanjang 2014, yakni 92,19 persen. Adapun pada November 2014, LDR menjadi 88,65 persen.

”Pada 2015, likuiditas perbankan makin longgar sehingga perbankan memiliki ruang yang lebih lebar untuk ekspansi kredit. Harapannya, dengan ruang likuiditas yang masih cukup lebar, perbankan akan mampu mendukung target pertumbuhan ekonomi,” tutur Budi.

Komitmen pemerintah dalam infrastruktur ikut mendorong pertumbuhan kredit.
”Belanja pemerintah di sektor infrastruktur akan berdampak pada pertumbuhan kredit untuk mendukung investasi pemerintah dan swasta. Saya optimistis pertumbuhan kredit 15-17 persen yang ditargetkan Bank Indonesia tercapai,” ujarnya.
 
Harga minyak
Agus DW Martowardojo mengatakan, pergerakan harga minyak dunia memengaruhi arah pertumbuhan ekonomi Indonesia—sebagai negara pengimpor minyak—pada 2015. Dampak penurunan harga minyak mentah terhadap setiap negara berbeda.

Ia menjelaskan, untuk Indonesia, setiap 10 persen penurunan harga minyak akan mendorong pertumbuhan ekonomi 0,1 persen. Adapun inflasi akan turun 0,4 persen dan defisit transaksi berjalan akan turun 0,3 persen dari produk domestik bruto.

Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad menyatakan, target 5,7 persen adalah koreksi turun dari target awal yang diusulkan sebesar 5,8 persen. Meski demikian, target itu sebenarnya masih terlalu tinggi.

”Kami ingin pemerintah berusaha keras mencapainya. Paling tidak, pemerintah punya modal berupa tambahan anggaran yang cukup besar,” ujar Fadel.

Ia melanjutkan, target pendapatan negara dari sektor perpajakan tidak diturunkan.
Komisi XI dan Wakil Menteri Keuangan sepakat target perpajakan sesuai usulan pemerintah dalam RAPBN-P 2015, yakni Rp 1.484,6 triliun. Target ini melonjak 29,5 persen dibandingkan dengan realisasi 2014.

Bambang PS Brodjonegoro sebelumnya menyatakan, koreksi pertumbuhan ekonomi akan memengaruhi sisi penerimaan. Namun, ia berjanji mencari cara agar hal itu tidak menggerus alokasi belanja produktif.

Target pertumbuhan yang dinilai ambisius, ujar Bambang, memiliki dasar. (AHA/LAS)

Sumber: Kompas 28 Januari 2015
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014-2016. Warta Lubeg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger - E-mail: wartalubeg1@telkomsel.blackberry.com - PIN BB 25C29786