Apa yang pertama melintas di benak Astri Nurdin (38) saat mendengar kata Minang? ”Perantau..!” kata Astri, pemain sinetron yang kini sedang menyiapkan bisnis kecantikan.

Perantau muncul pertama di ingatannya karena ayah Astri adalah perantau Minang. Lulus SMA, Nurdin, ayah Astri, yang melekat di belakang namanya itu merantau ke Jakarta setelah diterima kuliah di Universitas Indonesia. ”Ayah kuliah, bekerja, dan menikah, semuanya di Jakarta. Lalu lahirlah aku ha-ha,” kata Astri.

Ibu Astri adalah perempuan asal Jawa Barat. Warisan budaya Minang menurun kepada Astri. Antara lain pada sikap tegas. ”Kawan-kawan saya melihat aku ini tegas. Maksudnya kalau ya aku bilang iya, tapi kalau enggak aku bilang enggak,” kata Astri yang juga lulusan Universitas Indonesia.

Bisa berbahasa Minang? ”Kalau menangkap bisa. Itu pun kalau omongnya pelan-pelan.” Dalam penerimaan telinga Astri, orang Minang berbicara dengan tempo cepat dan volume cukup tinggi. ”Kalau enggak tahu, dikira mereka sedang marah-marah.”

Dalam berkomunikasi sehari-hari dengan keluarga, Astri mengaku tidak ada masalah. Hanya saja, ketika sang ayah berbicara dengan sesama orang asal Minang, Astri mengaku susah menangkap. ”Kalau ngomongnya sama orang Minang, ayah bicaranya pasti ngebut....” (XAR)

Sumber: Kompas 16 November 2014