Pemprov Raih Tropi Keciptakaryaan Kementerian PU

Selasa, 08 April 20140 komentar

PADANG, METRO-Prestasi membanggakan kembali diraih Pemprov Sumbar. Trofi Keciptakaryaan dari Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) diberikan kepada Ir Syariyanti MM, yang merupakan  Kepala Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Sumbar.

Ir Syafriyanti berhasil menjadi peringkat satu terbaik, dalam Penilaian Kinerja Satuan Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya tingkat nasional tahun 2013. Penghargaan ini diserahkan Direktur Jenderal Cipta Karya Ir Imam S Ernawi, di Makassar, pada 11 Maret lalu.

”Penghargaan ini sebagai wujud kerja keras semua pihak termasuk staf yang ada di Pemprov, khususnya di Bidang Keciptakaryaan,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Senin (7/4).

Selain itu, Menteri PU Djoko Kirmanto pun mengatakan bahwa, infrastuktur di Sumbar merupakan terbaik dibanding provinsi lain di Indonesia. Ini sebagai tanda bahwa Pemprov Sumbar bekerja bersungguh-sungguh dan juga serius mengalokasikan anggaran untuk infranstruktur di APBD.
Irwan mengatakan, setelah Jembatan Kelok 9 selesai, yang dimulai sejak tahun anggaran 2014, Kementerian PU melanjutkan pembangunan infrastruktur berikutnya, yaitu pekerjaan pembangunan Terowongan Balingka dan Jembatan Ngarai Sianok, dengan anggaran sekitar Rp2 triliun.

“Terowongan ini merupakan pekerjaan konstruksi terowongan untuk jalan yang pertama di Indonesia. Terowongan ini berfungsi untuk penanggulangan kemacetan di dalam Kota Bukittinggi. Selain itu, saat ini juga sedang berjalan paket-paket WINRIP untuk peningkatan jalan di lintas pantai barat Sumbar  dengan nilai Rp1,6 triliun,” ungkap Irwan.

Selain itu, juga dilaksanakan juga peningkatan jalan Padang-By Pass ± 28 km. Jalan ini untuk menghubungkan dua pelabuhan besar, yaitu Teluk Bayur dan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), dengan nilai Rp600 miliar. “Untuk memperlancar arus lalu lintas, diprogramkan pembangunan penggandaan jembatan di jalan nasional di daerah Dharmasraya dengan konstruksi Cable Stayed (pertama di Sumbar) dengan anggaran  Rp185 miliar,” ulas Irwan.

Dijelaskan Irwan, kemantapan jalan nasional meningkat dari 92,19 % pada  2010, menjadi 95,32% pada  2013. Diharapkan pada  2015 nanti, kemantapan jalan nasional  menjadi 100%. Kemudian di Bidang Cipta Karya yakni, status penyelesaian Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). RTRW merupakan dasar dan payung hukum sebagai dalam perencanaan pembangunan daerah yang memuat arahan pengembangan pola dan struktur ruang.

RTRW provinsi ditetapkan melalui Perda provinsi dan RTRW kabupaten/kota ditetapkan Pemkab/Pemko. Untuk status penyelesaian Perda RTRW provinsi dan kabupaten/kota sudah mencapai 95 %. Sementara itu tingkat penyelesaian Perda RTRW  provinsi lain di Pulau Sumatera hanya 12,5 %.

“Ini berarti, Provinsi Sumbar sudah sangat jauh diatas provinsi lain di Sumatera,” sebut Irwan.
Kemudian, untuk Status Penyelesaian Perda Bangunan Gedung, Sumbar merupakan daerah yang mempunyai potensi bencana cukup besar. Oleh karena itu Disprasjal Tarkim Sumbar melalui Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan telah memfasilitasi Penyusunan Perda Bangunan Gedung (BG).
Sampai dengan 2013, Sumbar sudah mempunyai Perda BG sebanyak 1 Perda BG Provinsi Sumbar dan 15 Perda BG kabupaten/kota. Hal ini berarti capaian penyusunan Perda BG, Provinsi Sumbar sebesar 80 % dari jumlah Kabupaten/Kota yang ada. Dibandingkan dengan provinsi di pulau Sumatera, yang hanya baru mencapai rata-rata 25% dari jumlah kab/kota masing-masing, Provinsi Sumbar sudah lebih baik.

Selain itu terang Irwan, pada awal 2010, tingkat pelayanan air minum di Sumbar mencapai 41,92% dari jumlah penduduk atau 2,35 juta Jiwa yang tersebar di 19 Kab/Kota. Sementara capaian layanan air minum sampai dengan 2013, telah mencapai 62,52% atau melayani 3,5 Juta Jiwa dengan kapasitas 4.233 liter/detik.

”Sedangkan capaian layanan air minum secara Nasional pada 2013 sekitar 61,80 % atau melayani 121 Juta Jiwa dengan kapasitas 158.039 liter/detik di 12.072 kawasan. Ini berarti, capaian pelayanan Air Minum Sumbar telah berada diatas rata–rata capaian nasional. Berdasarkan perkiraan maju hingga tahun 2015, Provinsi Sumbar optimis, target MDG’s untuk sektor air minum 68,87 % dapat tercapai pada tahun tersebut,” urai Irwan.

Kemudian, untuk layanan sanitasi permukiman di Sumbar, pada 2010 baru dapat menjangkau 44,26 % dari jumlah penduduk atau 2,46 juta jiwa. Untuk 2013, capaian pelayanan Sanitasi meningkat hingga 45,58 % atau sebesar2,56 juta jiwa. Sementara secara nasional posisi capaian layanan sanitasi Sumbar berada di bawah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ini berarti Sumbar berada di atas 30 provinsi lainnya.

Selama kurun waktu 2010-2013, sudah dilaksanakan penanganan kawasan kumuh pada 18 kawasan (11 kabupaten/kota) dengan total dana Rp24,511 miliar. Di samping itu, untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang bermukim di kawasan kumuh, telah dibangun beberapa unit rusunawa. (uki)

Pos Metro Padang 8 April 2014

Sumber: irwan-prayitno.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014-2016. Warta Lubeg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger - E-mail: wartalubeg1@telkomsel.blackberry.com - PIN BB 25C29786