Tiga Nama Sering Disebut-sebut di PKS

Senin, 18 November 20130 komentar

JAKARTA — Menjelang pemilihan umum presiden dan wakil presiden periode 2014- 2019, Partai Keadilan Sejahtera belum menentukan kandidat yang akan diusung. Namun, ada tiga nama kader yang sering disebut-sebut akan diusulkan menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.

Anggota Majelis Syura PKS, Tubagus Sunmandjaja, Senin (11/11), menuturkan, Majelis Syura secara resmi belum membahas capres yang akan diusung PKS. Di PKS, pemilihan dan penetapan siapa kandidat yang akan diusung atau didukung menjadi kewenangan Majelis Syura. Lembaga ini beranggotakan 99 orang yang di dalamnya terdapat perwakilan dari tiap-tiap provinsi.

Meski belum ada pembahasan resmi, ada sejumlah kader PKS yang disebut-sebut akan diusulkan menjadi capres atau cawapres. ”Ada tiga yang lebih banyak disebut teman-teman,” tutur Sunmandjaja.

Ketiga kader itu adalah Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Ada juga nama lain yang disebut-sebut seperti Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho.

Anggota Majelis Syura lain, Refrizal, menambahkan, ada pula pengurus daerah yang menyebut nama mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid. Ada juga yang menyebut nama Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.

Meski sudah banyak nama kader yang muncul, PKS belum mengiventarisasi usulan dari daerah. Begitu pula nama-nama bakal capres dari eksternal PKS belum diinventarisasi. Namun, kata Refrizal, hal itu bukan berarti PKS tidak memikirkan capres- cawapres yang akan diusung. PKS tidak ingin tergesa-gesa menetapkan capres atau cawapres karena ingin mengusung tokoh terbaik dan diinginkan rakyat.

”Kalau tokoh terbaik tetapi tidak diinginkan rakyat, ya buat apa? Karena itu, kami sedang mencari tokoh terbaik yang juga diinginkan rakyat,” katanya.

Sunmandjaja menjelaskan, strategi yang dilakukan PKS dalam menjaring bakal capres-cawapres adalah menunggu usulan-usulan dari daerah. Nama-nama yang diusulkan kemudian dibahas, dipilih, dan ditetapkan oleh Majelis Syura, yang kemungkinan baru akan menggelar rapat pada Desember nanti.

Namun, Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho menjelaskan, PKS masih fokus menyiapkan pemenangan pemilu legislatif (pileg). Soal capres-cawapres dibicarakan setelah pileg.

PKS menargetkan 120 kursi di DPR. Sekitar 21,5 persen dari total kursi DPR. Dengan kepemilikan kursi sebanyak itu, PKS dapat mengusung sendiri capre-cawapres.

Peneliti senior Pol-Tracking Institute, Tata Mutasya, memprediksi PKS hanya mengincar posisi cawapres. PKS dinilainya berharap dapat mencalonkan kader dari PKS untuk berduet dengan capres dari partai-partai besar.

”Andai Joko Widodo maju dari PDI-P, mereka barangkali perlu koalisi dengan parpol Islam. Hal ini penting supaya ketika terpilih tidak ’digoyang’ oleh kelompok Islam,” kata Tata.

Pengamat Ridwan Saidi mengatakan, pemilih PKS harus diakui lebih solid. ”Lihat saja pengalaman kemenangan PKS di Sumatera Utara dan Jawa Barat. Kasus korupsi tak menggoyahkan PKS,” ujar Ridwan, yang fasih menguraikan sejarah parpol. (NTA/RYO)

Kompas 13 November 2013

Sumber: irwan-prayitno.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014-2016. Warta Lubeg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger - E-mail: wartalubeg1@telkomsel.blackberry.com - PIN BB 25C29786