“Empat bupati (Sijunjung,
Solok, Solok Selatan dan Pesisir Selatan ) telah berhasil menurunkan
angka buta aksara masyarakat secara sinigfikan, pada tahun 2014 ini
tinggal 25.741 orang, turun sekitar 0,5 persen dari jumlah tahun 2010
yaitu 87.852 orang, kita berharap dapat kita tuntaskan pada tahun 2015
nol persen,” kata Gubernur yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) itu.
Kendati demikian, Irwan juga
menyadari sulitnya geografi, tempat tinggal penduduk diperbukitan dan
lain-lain di Sumatera Barat yang kadang sulit dijangkau oleh para tutor
dan pendidik menjadi salah satu penyebab utama terhambatnya target
tersebut.
Irwan menuturkan, bahwa
negara-negara maju saat ini telah berhasil menol persenkan buta aksara
penduduk sesuai dengan tuntutan UNESCO. Oleh karena itu mau tidak mau,
tambahnya, Pemprov Sumbar bersama bupati dan walikota se-Sumbar akan
melakukan upaya menol persenkan buta aksara pada tahun 2015. “Ini
tanggungjawab dan kerjanya pemerintah,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Irwan memberi apresiasi kepada Bupati
Sijunjung dan Bupati Solok yang telah turut memberikan perhatian dan
melibatkan masyarakat lansia dalam kegiatan pembangunan. “Ini sesuatu
yang baik dalam pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan nilai-nilai
kemanusiaan. Walaupun dalam ketentuan yang berumur 61 keatas tidak
dianggap lagi masuk dalam penilaian penuntasan buta aksara,” paparnya.
Irwan juga meminta jangan
sampai usia lansia dianggap sudah tidak produktif lagi. “Jadi tetap kita
perhatikan secara baik karena mereka tetap manusia. Karena tidak ada
batasan umur dekat dengan bau tanah, karena kita melihat kenyataan usia
tidak jamin, jika dipanggil Allah SWT,” jelasnya.
Dia menambahkan, selain
kondisi geografis masyarakat juga dipengaruhi oleh sikap budaya
dibeberapa daerah seperti anggapan tidak perlunya anak bersekolah, dan
anggapan ‘sudah pandai mengaji ya sudah’, mereka kemudian disibukan oleh
kerja mencari nafkah hidup. Akan tetapi, Irwan meminta bupati dan
walikota se-Sumbar tetap optimis.
“Dengan program jemput bola ke
daerah tersebut dengan pendidikan formal maupun non formal.
Mudah-mudahan pengorban para tutor, tetap tekun dalam menuntaskan buta
aksara di Sumatera Barat bisa nol persen,” pungkasnya.
Kegiatan yang bertajuk “Aksara
Membangun Peradaban dan Keunggulan Pembangunan Berkelanjutan di
Sijunjung” ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan dan pameran hasil
karya pendidikan buta aksara.
pks.or.id
Sumber: irwan-prayitno.com
Sumber: irwan-prayitno.com
Posting Komentar