PADANG – Indonesia Network Elections Survey (INES) merilis hasil survei
terbarunya, Jumat (4/7). Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dengan
tingkat keterpilihan mencapai 54,3 persen, sedangkan Joko Widodo-Jusuf
Kalla hanya mendapatkan angka 37,6 persen.
Menurut Direktur Eksekutif INES, Sudrajat Saca Sawistra, masyarakat
Indonesia mempunyai keinginan kuat untuk memiliki figur presiden yang
memiliki sikap strong leadership. Publik menilai, kata Sudrajat,
karakter seperti itu ada di Prabowo.
“Kami kira harapan masyarakat ada di dalam diri Prabowo. Karena dengan
bermodalkan jiwa kepemimpinan yang kuat diharapkan mampu mengatasi
berbagai masalah di negara ini,” kata Sudrajat di Jakarta.
Prabowo-Hatta dianggap lebih responsif dibanding Joko Widodo-Jusuf
Kalla. Latar belakang militer Prabowo ternyata masih menjadi daya tarik
publik.
“Prabowo dianggap sudah dididik bersikap tegas dan mampu memutuskan
dalam situasi sesulit apapun. Berbeda dengan Jokowi yang dinilai
responden lamban dalam menyelesaikan permasalahan, bahkan cenderung
tidak pernah tuntas,” tutur dia sebagaimana dilansir Vivanews.
Lamban
Menurutnya, contoh tidak tuntasnya pekerjaan Jokowi adalah Program
Kampung Deret, penataan pasar Tanah Abang, penataan waduk yang
kesemuanya masih menyisakan persoalan bagi masyarakat Jakarta.
“Apalagi, Jusuf Kalla yang usianya sudah menginjak 73 tahun dinilai akan
sangat lamban untuk bisa menghadapi problematika bangsa yang semakin
kompleks,” ucapnya.
Survei INES ini diambil dari 7.000 jumlah sampel, dan yang masuk 6.929.
Berdasarkan jumlah sampel ini diperkirakan confidential interval plus
1,31 persen dan minus 1,31 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang
telah terlatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang
terdiri dari 10 responden.
Survei lain
Lembaga-lembaga survei lain yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Hatta
lebih unggul dari Jokowi-JK, di antaranya Pusat Data Bersatu (PDB),
Lembaga Survei Nasional (LSN), Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan
Strategis (Puskaptis), Lembaga survei Vox Populi, Indonesia Research
Centre (IRC) dan lainnya. Di samping unggul, hasil survei
lembaga-lembaga tersebut juga memperlihatkan tren kenaikan elektabilitas
Prabowo-Hatta.
Keberhasilan Prabowo-Hatta menyalip elektabilitas Jokowi-Hatta
menunjukkan pemilih masih menginginkan presiden dan wakil presiden
mendatang berlatar belakang sipil-militer. Sosok pemimpin yang tegas,
jujur (sesuai perkataan dengan perbuatan), berani, bermartabat,
berkomitmen untuk kemajuan dan kemandirian bangsa ini. Lalu, menjunjung
tinggi asas Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sosok pemimpin idaman pemilih itu melekat pada pasangan yang diusung
Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP, PKS, dan PBB,
yakni Prabowo-Hatta. Keberhasilan ini juga ditopang oleh berjalannya
tim pemenangan dan mesin partai. Mereka juga berhasil mengemas isu-isu
yang dianggap penting dan dapat diterima. Selain itu, menarik dan mudah
diserap pemilih rakyat awam, seperti macan asia, negara bermartabat dan
lainnya.
Sumbar
Ketua Tim Pemenangan Prabowo untuk Sumbar, Irwan Prayitno tadi malam
menyatakan, kemenangan Prabowo di Sumbar tidak bisa disangkal lagi.
“Insya Allah, berkat rahmat Tuhan, kita menang,” kata dia.
Menurut Irwan, timnya terus bekerja dengan uang sendiri, melakukan pendekatan kepada warga. “Kita tak punya uang,” kata dia.
Irwan mengatakan meski 18 kepala daerah jadi tim sukses, tapi tidak
mamakai fasilitas negara. “Mereka mengabdi ke partai masing-masing.
Partai kemudian bersatu memenangkan Prabowo-Hatta. Ini benar-benar untuk
rakyat,” kata dia.
Ada ketakutan jika Jokowi-JK menang, Sumbar akan jadi anak tiri, karena
gubernurnya ikut Prabowo. “Siapa bilang, ini NKRI, tidak bisa seenak
pemerintah pusat, Indonesia itu satu kesatuan dan ada ketentuan yang
mengikat. Lagi pula, siapa pun presidennya, dukung mendukung tak
dihiraukan lagi, presiden itu negarawan, lihatlah jika Prabowo menang,
pasti dipandang sama semua provinsi,” kata Irwan.
Prabowo-Hatta, di Sumbar memang lebih disukai ketimbang Jokowi-JK. “Ini
bukan urusan sumando, tapi pemimpin bangsa,” kata Ketua Taribiyah
Sumbar, Buya Boy Lestari dalam acara Ngopi di Padang TV, yang
ditayangkan kemarin sore.
Menang mutlak
Sementara itu, Ketua Forum Tim Relawan Prabowo – Hatta Yul Akhyari
Sastra menyatakan dari survei yang ia lakukan, elektabilitas
Prabowo-Hatta di Sumbar 80 persen, dengan margin eror 3 sampai 4 persen.
“Jadi minimal kita itu, 76 persen, atau 84 persen,” kata dia.
Yul optimis kemenangan Prabowo sudah di ambang pintu. “Insya Allah, semoga Tuhan bersama kami,” kata dia.
Menurut Yul ia terus bekerja sampai 5 Juli. “Setelahnya minggu tenang,
tolong awasi politik uang, main curang dan mohon datang ke TPS pada 9
Juli, lebih pagi lebih baik,” katanya.
Selain merujuk kepada perolehan suara parpol koalisi Merah Putih dalam
Pemilu Legislatif 9 April lalu, juga dukungan langsung 18 bupati/wali
kota se-Sumbar, termasuk gubernur. Bahkan boleh dibilang, dukungan
kepala daerah ini menjadi spirit tambahan bagi mesin parpol koalisi dan
tim pemenangan.
Harus diakui bahwa visi Prabowo-Hatta “Membangun Indonesia yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur, serta bermartabat” plus ditopang misi yang
kuat seperti mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, berkerakyatan dan
percaya diri menghadapi globalisasi, jelas memberi perbedaan terhadap
pasangan Jokowi-JK.
Ketua Tim Pemanangan Prabowo-Hatta Sumbar, Irwan Prayitno menyakini,
perolehan suara pasangan ini di Sumbar unggul telak dibandingkan
pasangan lainnya. Semua itu setidaknya terbukti dari hasil pantauan dan
kunjungannya ke daerah, menunjukkan masyarakat mengelu-elukan
kepemimpinan Prabowo-Hatta. Tak hanya masyarakat awam, namun juga
kalangan berpendidikan, menengah atas dan lainnya.
“Kita menyakini perolehan suara Prabowo-Hatta unggul telak di Sumbar.
Ya, salah satunya didasari oleh program-program prorakyat yang
digulirkan Prabowo-Hatta. Seperti, meningkatkan pendapatan per kapita
penduduk dari Rp35 juta menjadi minimal Rp60 juta dengan pertumbuhan
ekonomi mencapai 7 persen per tahun menuju pertumbuhan di atas 10
persen, dengan strategi pertumbuhan ekonomi tinggi berkualitas,” kata
Dewan Syuro PKS itu.
Selain itu, tambah Irwan, meningkatkan daya serap angkatan kerja menuju 2
juta lapangan kerja per tahun melalui perbaikan regulasi dan
infrastruktur untuk industri pengolahan yang padat karya. Lalu,
menyelenggarakan APBN yang prorakyat. Di mana dari sisi penerimaan,
bakal ditingkatkan penerimaan negara dari pajak dari sekitar 12 persen
hingga mencapai rasio menuju 16 persen dari pendapatan domestik bruto
(PDB).
“Prabowo-Hatta melalui program kerjanya juga bertekad memperbaiki daya
saing dunia usaha dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN dan
persaingan global. Di antaranya melalui, pemangkasan rantai birokrasi
dan perizinan yang berlebihan di tingkat pusat dan daerah,” kata rang
Kuranji itu. (401)
Singgalang 5 Juli 2014
DI SUMATERA BARAT 80 PERSEN: Di Indonesia, Prabowo 54,3 Persen
Sabtu, 05 Juli 20141komentar
Label:
Politik
+ komentar + 1 komentar
saya AHMAD SANI posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
Posting Komentar