Atas keberhasilan itu, pemerintah pusat melalui Kementerian
Pekerjaan Umum memprioritaskan beberapa pembangunan infrastruktur
strategis di Sumbar.
“Menteri PU segera menindaklanjutinya untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur 2014-216,” kata Gubernur Irwan Prayitno yang dihubungi
Singgalang tadi malam, usai pertemuan dengan Djoko Kirmanto, membahas
upaya percepatan prioritas pembangunan infrastruktur, Selasa (6/5) di
Jakarta.
Makanya, di Sumbar pembangunan berbagai sarana infrastruktur tetap
menjadi perhatian pemprov bersama pemkab/kota dari tahun ke tahun.
Apalagi masih banyak sarana infrastruktur yang perlu dibenahi dan
dilengkapi hingga dibangun baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan
daerah.
“Pembangunan infrastuktur itu sangat berkorelasi dengan peningkatan
perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Pemprov bersama
pemkabupaten/kota terus berusaha dan berjuang bagaimana menggaet
pendanaan dari pusat. Tentu dibarengi dengan usulan program-program
strategis,” jelas Irwan.
Menurutnya, kalau hanya mengandalkan dana provinsi saja tidak
cukup. Jumlahnya terbatas. Begitu pula pendanaan kabupaten/kota. Apalagi
untuk membangun berbagai infrastruktur itu butuh biaya yang tidak
sedikit. Solusinya, dana pusat harus digaet ke daerah. Berbagai program
strategis diusulkan.
Dalam pertemuan itu, Menteri PU sangat merespon usulan gubernur.
Para Dirjen di Kementerian PU pun menandai sejumlah program strategis
tersebut untuk ditindaklanjuti pula.
“Mudah-mudahan ada yang dianggarkan dalam APBN perubahan tahun ini.
Begitu juga dimasukkan pula dalam APBN 2015 dan 2016,” kata Irwan yang
saat itu didampingi Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), Ali
Musri dan Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim, Suprapto.
Beberapa pembangunan infratsruktur yang menjadi prioritas
percepatan pembangunan meliputi, percepatan pembangunan infrastruktur
jalan. Antara lain, Jalan dari Bypass menuju Duku-Sicincin-Balingka,
Pembangunan jalan terowongan Ngarai Sianok-Jembatan Ngarai Sianok hingga
melintas Bukittinggi (jalan alternatif).
Untuk jalan, panjangnya mencapai 76 kilometer. Kemudian 1,1
kilometer untuk pembangunan terowongan dan 0,49 kilometer untuk
pembangunan jembatan. Total keseluruhan dana pembangunannya mencapai Rp2
triliun.
Khusus untuk pembangunan Terowongan Ngarai Sianok, panjangnya 1,1
km, lebar 11 meter dan tinggi 11 meter, perkiraan biaya Rp1,2 triliun.
Selain terowongan juga dibangun jembatan Ngarai Sianok Tipe Cable Stayed
bentang 2×450 meter (490 meter) dengan lebar 22 meter. Perkiraan
biayanya Rp800 miliar.
“Pembangunan jalan dan terowongan ini bertujuan guna menghindari
beberapa titik kemacetan di Lubuk Alung, Sicincin, Silaing, Padang
Panjang-Koto Baru dan Padang Luar,” harap Irwan.
Selanjutnya, percepatan pembangunan Jalan Pantai Nipah menuju
Pantai Padang hingga ke BIM yang membutuhkan dana Rp470 miliar. Juga ada
pembangunan Jalan Padang Aro-Sungai Dareh-Batas Jambi, dengan dana
Rp370 miliar.
Lalu, Pembangunan Jalan Teluk Bayur-Tarusan-Pasar Baru-Alahan
Panjang-Kiliran Jao (Rp950 miliar), pembangunan Jalan Lingkar Timur,
Padang (Rp16 miliar), pembangunan Jalan Lingkar Barat, Padang Panjang
(Rp70 miliar).
Sedangkan, prioritas percepatan pembangunan juga termasuk
pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), meliputi pembangunan
pengendalian banjir Batang Kuranji. Pembangunan pengendalian banjir di
Batang Kuranji ini meliputi bagian tengah; dari Bendung Gunung Nago
hingga Bendung PDAM Gunung Pangilun, Padang. Dananya Rp50 miliar.
Kemudian, percepatan pembangunan pengendalian banjir Batang
Maransi, di Kota Padang dengan dana yang dibutuhkan Rp120 miliar. Lalu
pengamanan Pantai Sasak, Pasaman Barat (Rp30 miliar).
Singgalang 7 Mei 2014
Sumber: irwan-prayitno.com
Posting Komentar