Padang —Pemerintah Swiss menjajaki kerja
sama di bidang empat sektor dengan Provinsi Sumbar. Empat sektor yang
dijajaki tersebut adalah persampahan, pariwisata, pengembangan UMKM
serta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pemerintah Swiss malah
mengolah sampah Sumbar menjadi energi listrik. Dalam waktu empat
bulan ini, feasibility study (FS) pengolahan sampah menjadi energi listrik dilaksanakan.
”Saya baru saja pulang dari Swiss menjajaki kerja sama. Di sana kita
teken MoU. Sampah Sumbar akan dijadikan energi listrik. Sampah di
tiga tempat pembuangan akhir yang dikelola Pemprov Sumbar akan menjadi
sumber energi baru,” ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, kemarin
(3/12).
Gubernur mengatakan, TPA Payakumbuh menerima sampah dari Bukitinggi,
Agam, Limapuluh Kota dan Tanahdatar. Sampah diolah menjadi sumber
energi listrik. Demikian juga sampah di TPA Padangpariaman dan
Solok.
”Kita akan lebih memanfaatkan potensi sampah tersebut dengan
sebaik-baiknya. Jika ini jadi energi listrik, tentu ini akan menjadi
tambahan daya bagi kebutuhan energi di Sumbar. Dalam waktu 4 bulan
ini, feasibility terhadap rencana pengolahan sampah menjadi energi listrik itu akan dibuat,” ujarnya.
Selain kerja sama pengolahan persampahan, juga menjajaki kerja
sama di bidang pariwisata. ”Geografis Swiss tidak jauh berbeda dengan
Sumbar. Dimana, Negara Swiss juga memiliki alam yang berbukit-bukit
dan berlembah serta memiliki gunung api. Dengan topografi tidak jauh
berbeda dengan Sumbar, memudahkan kerja sama d bidang
pariwisata.Swiss akan membantu pengembangan Sumbar ke depan.
Tentunya, ini peluang yang seyogyanya bisa kita manfaatkan dengan
sebaik-baiknya,” ujarnya.
Dibidang lain yang dibidik adalah kerjasama pengembangan usaha
mikro kecil dan menengah. ”Di situ UMKM berkembang pesat. Kebutuhan
masyarakatnya ditopang oleh kegiatan usaha UMKM. Sumbar juga memiliki
komposisi yang tak jauh berbeda dan minim keberadaan pabrik,” tuturnya.
Ada empat produk UMKM dikerja samakan yakni tekstil dan nonbaju,
perikanan, perkebunan cokelat dan souvenir. ”Kita bisa mengirimkan
barang ke sana dengan empat jenis komoditi itu. Kalau,untuk tekstil
baju mereka memang tidak terima,” ujarnya.
Kemudian, pengembangan PDAM. Di Sumbar, PDAM banyak rugi akibat
kebocoran pipa PDAM. ”Negara Swiss bisa membagi ilmu teknologinya ke
kita. Dengan begitu, tingkat kerugian PDAM dapat berkurang. Tentunya
pendapatan mereka juga meningkat dan setoran mereka ke kas daerah
juga bisa meningkat,” ujarnya. (*)
Padang Ekspres 4 Desember 2013
Sumber: irwan-prayitno.com
Swiss Jajaki Sampah Sumbar, Gubernur Teken MoU Sampah jadi Energi
Rabu, 04 Desember 20130 komentar
Label:
Sumbar
Posting Komentar