Pascahitungan quick count oleh LSI yang dimenangkan oleh pasangan IP-NA, memberikan kesan mendalam bagi kita semua akan akhlak calon pemimpin Sumbar 2016-2021 nanti. Tak ada ketawa keberlebihan euforia, tiada gendang talu bertalu, tiada tarian hiruk pikuk membuncah udara, tiada iring-iringan dan arak-arakan kendaraan yang membabi buta dan gegap gempita. Yang ada hanyalah kesejukan, kedamaian, saling menghargai, saling menghormati. Tak ada sindiran, ejekan kepada lawan tanding yang dikalahkan.. Tiada diri merasa hebat, tiada diri merasa mengalahkan.. Tawadhu'.
Terpesona nian.... Sungguh...!!!
Sungguh suatu keindahan tontonan akhlak oleh IP-NA dalam pembelajaran demokrasi di Sumatera Barat. Kedewasaan berpolitik, kedewasaan menerima amanah yang pantas ditiru dan diteladani oleh siapapun juga.
Indah nian laku para jawara berdua IP dan NA. Mungkin inilah hal yang sering disampaikan oleh pak Irwan Prayitno yang pernah kami dengar dalam setiap beliau memberikan wejangan, "bahwa jadi pemimpin itu adalah ibadah. Jangan kotori ibadah dengan akhlak yang tidak diridhoi oleh Allah SWT."
Benar... Beliau telah memperaktekkan dengan baik apa yang menjadi ujar nan tua-tua, "kok gadang jaan malendo, kok cadiak jaan maajari, kok kancang jaan mandahului."
Indah... Sekali lagi indah...
Moga kita semua mensuriteladani laku dan akhlak pemimpin Sumbar ini dalam keseharian. Moga juga mereka berdua selalui diberikan keridhaan oleh Sang Kuasa untuk memimpin Sumatera Barat nan tercinta...
Wahai rakyat Sumbar nan tercinta, mari kita dukung mereka berdua, dalam suka dan duka, dalam ceria dan nestapa, demi sumatera Barat nan sejahtera...
Selamat kepada Bapak IP dan NA, semoga selalu berbimbingan tangan, merengkuh asa rakyat tercinta, mengangkat derajat rakyat Sumbar ke atas singgasana nan sejahtera..
Insya Allah..
Posting Komentar