Kamp Pengungsi Dibom Suriah, Dunia Kecam Kebrutalan Rezim Presiden Bashar al-Assad

Kamis, 30 Oktober 20140 komentar

BEIRUT, KAMIS — Di tengah dunia yang terus membangun peradaban, perang dan konflik justru membuat manusia kian tak beradab. Dalam peristiwa terbaru, puluhan pengungsi tewas dan luka-luka ketika tentara Suriah, Rabu (29/10), menjatuhkan bom barel di kamp yang mereka tempati di Idlib, Suriah.
Stasiun televisi Al Jazeera menyebutkan, setidaknya 60 pengungsi tewas. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Kantor berita itu menayangkan tenda-tenda pengungsi hancur dan hangus terbakar. Sejumlah korban tampak tergeletak di antara tenda yang hancur dan pepohonan.

”Ini adalah pembantaian pengungsi. Biarkan dunia melihat ini, mereka adalah pengungsi. Lihatlah mereka, mereka adalah warga sipil, warga sipil yang telantar. Mereka melarikan diri dari pengeboman,” kata pria yang merekam peristiwa setelah pengeboman itu.

Menurut penghuni kamp, dua bom barel yang menewaskan rekan-rekan mereka itu dijatuhkan dari helikopter milik tentara Suriah. Bom barel merupakan bom rakitan yang terbuat dari tong yang diisi bahan peledak serta campuran potongan baja atau paku. Bom yang juga bisa dimuati senjata kimia itu telah dilarang penggunaannya oleh PBB.
 
Kecaman

Sejumlah pihak mengecam tindakan yang dinilai biadab itu. Sejumlah kelompok hak asasi manusia mengatakan, pengeboman yang menargetkan lingkungan padat berpenduduk warga sipil menyimpang dari resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Resolusi terkait menyatakan larangan penggunaan bahan peledak secara sembarangan.

Observatorium Suriah—kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris—mengecam tindakan itu. ”Kami secara konsisten mengecam rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad yang tak berperasaan dan mengabaikan kehidupan manusia, khususnya kekerasan yang ditujukan terhadap warga sipil,” kata lembaga itu.

Menurut mereka, rezim Assad harus bertanggung jawab atas kebrutalan dan kekejaman terhadap rakyat Suriah. Kecaman serupa juga diserukan Pemerintah Amerika Serikat.

Meskipun rincian pengeboman belum terkonfirmasi, melalui Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki, Washington menilai pengeboman di kamp Abedin sebagai tindakan biadab.

”Kami ngeri oleh laporan bahwa rezim Assad mengebom kamp pengungsi Abedin di Idlib dan gambar yang kami lihat adalah tentang pembantaian terhadap warga sipil yang tidak bersalah,” kata Psaki.

Menurut dia, jika benar tindakan itu dilakukan rezim Assad, pengeboman itu merupakan bukti kebrutalan terbaru rezim penguasa Suriah itu terhadap rakyatnya sendiri. Para pengungsi yang menjadi korban pengeboman di Abedin diperkirakan warga yang melarikan diri dari perang di Hama.
Hampir 10 juta orang telantar akibat perang sipil Suriah dalam tiga tahun terakhir. Konflik itu bermula dari unjuk rasa kelompok pro demokrasi yang kemudian menjadi gerakan pemberontakan bersenjata.

Menurut PBB, lebih dari 3 juta pengungsi telah melarikan diri dari negara itu sejak tahun 2011. Lembaga dunia itu juga menyebutkan, konflik di Suriah telah menewaskan hampir 200.000 orang. (AFP/Reuters/JOS) 

Sumber: Kompas 31 Oktober 2014
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014-2016. Warta Lubeg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger - E-mail: wartalubeg1@telkomsel.blackberry.com - PIN BB 25C29786