BEIRUT,
KAMIS — Di tengah dunia yang terus membangun peradaban, perang dan
konflik justru membuat manusia kian tak beradab. Dalam peristiwa
terbaru, puluhan pengungsi tewas dan luka-luka ketika tentara Suriah,
Rabu (29/10), menjatuhkan bom barel di kamp yang mereka tempati di
Idlib, Suriah.
Stasiun televisi Al Jazeera menyebutkan, setidaknya 60 pengungsi tewas.
Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Kantor berita itu
menayangkan tenda-tenda pengungsi hancur dan hangus terbakar. Sejumlah
korban tampak tergeletak di antara tenda yang hancur dan pepohonan.
”Ini adalah pembantaian pengungsi. Biarkan dunia melihat ini, mereka
adalah pengungsi. Lihatlah mereka, mereka adalah warga sipil, warga
sipil yang telantar. Mereka melarikan diri dari pengeboman,” kata pria
yang merekam peristiwa setelah pengeboman itu.
Menurut penghuni kamp, dua bom barel yang menewaskan rekan-rekan mereka
itu dijatuhkan dari helikopter milik tentara Suriah. Bom barel
merupakan bom rakitan yang terbuat dari tong yang diisi bahan peledak
serta campuran potongan baja atau paku. Bom yang juga bisa dimuati
senjata kimia itu telah dilarang penggunaannya oleh PBB.
Kecaman
Sejumlah pihak mengecam tindakan yang dinilai biadab itu. Sejumlah
kelompok hak asasi manusia mengatakan, pengeboman yang menargetkan
lingkungan padat berpenduduk warga sipil menyimpang dari resolusi Dewan
Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Resolusi terkait menyatakan
larangan penggunaan bahan peledak secara sembarangan.
Observatorium Suriah—kelompok hak asasi manusia yang berbasis di
Inggris—mengecam tindakan itu. ”Kami secara konsisten mengecam rezim
Presiden Suriah Bashar al-Assad yang tak berperasaan dan mengabaikan
kehidupan manusia, khususnya kekerasan yang ditujukan terhadap warga
sipil,” kata lembaga itu.
Menurut mereka, rezim Assad harus bertanggung jawab atas kebrutalan dan
kekejaman terhadap rakyat Suriah. Kecaman serupa juga diserukan
Pemerintah Amerika Serikat.
Meskipun rincian pengeboman belum terkonfirmasi, melalui Juru bicara
Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki, Washington menilai pengeboman di
kamp Abedin sebagai tindakan biadab.
”Kami ngeri oleh laporan bahwa rezim Assad mengebom kamp pengungsi
Abedin di Idlib dan gambar yang kami lihat adalah tentang pembantaian
terhadap warga sipil yang tidak bersalah,” kata Psaki.
Menurut dia, jika benar tindakan itu dilakukan rezim Assad, pengeboman
itu merupakan bukti kebrutalan terbaru rezim penguasa Suriah itu
terhadap rakyatnya sendiri. Para pengungsi yang menjadi korban
pengeboman di Abedin diperkirakan warga yang melarikan diri dari perang
di Hama.
Hampir 10 juta orang telantar akibat perang sipil Suriah dalam tiga
tahun terakhir. Konflik itu bermula dari unjuk rasa kelompok pro
demokrasi yang kemudian menjadi gerakan pemberontakan bersenjata.
Menurut PBB, lebih dari 3 juta pengungsi telah melarikan diri dari
negara itu sejak tahun 2011. Lembaga dunia itu juga menyebutkan, konflik
di Suriah telah menewaskan hampir 200.000 orang. (AFP/Reuters/JOS)
Sumber: Kompas 31 Oktober 2014
Kamp Pengungsi Dibom Suriah, Dunia Kecam Kebrutalan Rezim Presiden Bashar al-Assad
Kamis, 30 Oktober 20140 komentar
Label:
Mancanegara
Posting Komentar