JAKARTA,
KOMPAS — Musyawarah XI Majelis Syura PKS pada Jumat hingga Minggu (2/2)
dini hari menetapkan tiga bakal calon presiden dari kalangan internal.
Namun, efektivitas langkah ini dalam menaikkan elektabilitas PKS dan
para kandidat tersebut masih diragukan. PKS perlu terobosan lain untuk
menaikkan elektabilitas.
Tiga bakal capres hasil Pemilihan Raya
(Pemira) PKS yang ditetapkan Majelis Syura adalah Presiden PKS Anis
Matta, Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid, dan Gubernur Jawa
Barat Ahmad Heryawan.
Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin
mengatakan, ketiga kandidat itu adalah kader terbaik PKS sehingga layak
untuk dipilih. Siapa yang nantinya akan mewakili partai dalam bursa
pencalonan presiden tetap ditentukan oleh masyarakat karena PKS akan
melakukan uji publik.
Direktur Eksekutif Indikator Politik
Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, bagi kader PKS, ketiga nama
itu memang cukup dikenal dengan baik. Buktinya, mereka mendapatkan suara
terbanyak dalam pemira yang digelar PKS. Namun, Burhanuddin
mengingatkan, tantangan terbesar PKS bukanlah kader internal, melainkan
pemilih di luar.
”Kalau di internal tidak ada masalah.
Tapi, kader itu, terutama kader yang ikut pemira, hanya sekitar 200.000
orang. Sementara pemilih sebenarnya 150 juta orang,” tutur Burhanuddin.
Berdasarkan survei Indikator Politik
Indonesia, lanjutnya, tingkat pengenalan publik terhadap tiga bakal
capres PKS itu masih di bawah 50 persen. Elektabilitas mereka juga masih
di bawah calon lain.
”Jangankan dengan Jokowi (Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo), dengan capres lain, seperti Aburizal Bakrie
(Golkar), Prabowo Subianto (Gerindra), dan Dahlan Iskan (Demokrat), saja
elektabilitas tiga capres PKS itu masih jauh di bawahnya,” kata
Burhanuddin.
Untuk itu, menurut dia, PKS memerlukan
terobosan baru untuk terus meningkatkan elektabilitas selama 2,5 bulan
sebelum pemilu legislatif pada 9 April 2014. Menurut survei Indikator
Politik Indonesia pada bulan Januari, elektabilitas PKS baru 3,5 persen.
Terobosan terutama dilakukan untuk
mengembalikan kepercayaan dan memikat kembali dukungan publik. Apalagi,
PKS menargetkan masuk tiga besar pemenang pemilu.
Pengajar Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu
Sosial Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pribadi, juga
berpendapat, terobosan baru dibutuhkan karena pemilihan tiga bakal
capres itu tetap sulit mendongkrak elektabilitas PKS.
Sumber: Kompas 3 Februari 2014
Posting Komentar